BAJIKINEWS.COM. Takalar – Tahapan seleksi calon Badan Pengawas (Bawas) Perumda Air Minum Tirta Panrannuangku Kabupaten Takalar telah berakhir. Dimana diketahui tahap akhir pencalonan berupa tes Uji Kelayakan Kompetensi (UKK) yang dilaksanakan diruang Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, kamis kemarin telah menghasilkan calon terpilih yaitu H. Muhammad Hasbi, S.STP, M.AP, yang akrab disapa “Haji BANTANG”, dan hari ini calon terpilih resmi dilantik oleh PJ. Bupati Takalar Dr. Setiawan Aswad, M.Dev., Plg, bertempat diruang kantor Perumda Air Minum Tirta Panrannuangku kabupaten Takalar, Kamis (26/01/2023).
Ditempat terpisah, Sahabuddin Alle selaku ketua LSM. Jaringan Penggiat Anti Korupsi dan Kriminal (JANGKAR) saat di konfirmasi langsung di salah satu warkop di Takalar mengatakan bahwa,
“proses seleksi ini merupakan langkah maju dan keputusan bijak yang harus serta wajib dilakukan demi keberlanjutan Perumda Air Minum Tirta Panrannuangku sebagai perusahaan pengelola air minum kebanggaan masyarakat Takalar, dan saya menilai proses pelaksanaan seleksi ini fair dan tanpa adanya riak. Terkait terpilihnya H. Muhammad Hasbi, S.STP, M.AP, sebagai Bawas dan menjabat Sekda saat ini itu sah-sah saja dan tidak melanggar aturan yang ada dan sudah berulang ditiap pejabat sebelumnya”. Pungkas, Sahabuddin Alle
<span;>lanjutnya, “Saya sangat berharap Badan Pengawas (bawas) yang resmi dilantik hari ini, nantinya bersama Direksi, management serta seluruh karyawan Perumda Air Minum Tirta Panrannuangku Takalar menyatukan Visi-Misi dalam membenahi setiap permasalahan teknis dan non teknis baik dari sisi pengawasan maupun kebijakan secara profesional sehinggga menghasilkan perusahaan yang sehat dan maju.
Banyaknya kendala yang ada di internal PDAM yang harus dibenahi utamanya kapasitas produksi dan distribusi yang belum maksimal karena minimnya sumber air baku, sehingga berdampak banyaknya calon pelanggan yang antri hingga saat ini yang hanya mampu melayani 18.927 sambungan aktif atau cakupan pelayanan hanya 27,7% jiwa dari masyarakat Takalar, belum lagi overhead pegawai yang berdampak BOP sehingga muncul biaya yang tidak seimbang dengan kapasitas produksi yang ada saat ini, belum lagi oknum karyawan yang kadang merugikan perusahaan itu sendiri, hal tersebut wajib menjadi agenda utama dalam penyelesaiannya dan kami selaku pemerhati PDAM Takalar menunggu aksi dari sinergitas Bawas, Direksi dan management agar nantinya dapat mengambil langkah strategis serta kongkrit demi kemajuan perusahaan”. Tutupnya.