BAJIKINEWS.COM. Takalar – Untuk menangani persoalan Anak Tidak Sekolah (ATS), Pemerintah Kabupaten Takalar dalam hal ini Pj. Bupati Takalar Dr. Setiawan Aswad,.M.Dev,.Plg melakukan Monitoring Program Penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) di Takalar bersama ibu Evi dari Kementerian Desa RI, Jum’at 6 September 2024.
Kegiatan berlangsung di Kantor Desa Galesong Baru Kec. Galesong dan dihadiri perwakilan dari Unicef, Kadis PMD Takalar, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Takalar, Camat Galesong dan para penggiat ATS.
Dalam arahannya, Dr. Setiawan menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini karena kagiatan ini sangat strategis dimana menyangkut dengan upaya kita untuk meningkatkan kualitas SDM di Takalar.
Momentum ini sangat tepat, upaya kita melakukan harmonisasi dan sinergitas kolaborasi penanganan ATS, tidak hanya dari desa tetapi dari tingkat kabupaten, Provinsi hingga pusat.
“Hal ini sangat penting untuk bersama-sama menjadikan desa/kelurahan sebagai basis gerakan bersama. Dalam penanganan ATS ada dua persoalan klasik yaitu persoalan tata kelola dan strategi prevensi.
Disisi tata kelola berkaitan dengan data, bagaimana kita bisa mendapatkan data yang akurat yang dimulai dari desa dan berintegritas, dalam artian tidak ada perbedaan data yang dimiliki mulai dari desa, kabupaten hingga pusat, dan upaya ini yang sedang kita lakukan.
“Langkah berikutnya yaitu dari sisi strategi prevensi yaitu mengembalikan kelayanan pendidikan. Dalam sisi ini memiliki berbagai tantangan, salah satunya dipendidikan formal, bagaimana kita menjaga anak-anak kita yang beresiko putus sekolah agar tetap melanjutkan pendidikan, ini yang perlu menjadi perhatian khusus pihak sekolah dengan menciptakan pembelajaran yang nyaman dan menghilangkan bullying dan kekerasan” Tuturnya.
Lanjut dikatakan, bagi mereka yang tidak pernah sekolah sama sekali atau yang sudah terlanjur putus sekolah agar memaksimalkan PKBM dengan memberikan kurikulum dan metode pembelajaran yang memiliki daya tarik tersendiri bagi mereka untuk ikut belajar.
“Saya mengucapkan terima masih dan mohon bimbingan dari Kementerian dan teman-teman semua untuk memaksimalkan penanganan ATS di Kab. Takalar” Harap Dr. Setiawan.
Pada kesempatan yang sama, ibu Evi dari Kementerian Desa RI menyampaikan bahwa Kementerian Desa kerjasama dengan Unicef sejak tahun 2016 mengembangkan sistem informasi pembangunan berbasis masyarakat (SIPBM) dan awal-awal kami bekerjasama, takalar sebagai salah satu lokusnya.
“Perencanaan pembangunan desa harus berbasis pada data, dan terkait penanganan ATS peran dari desa sangat penting. Ada berbagai faktor yang menjadikan anak putus sekolah, untuk itu pentingnya didesa melakukan pendataan, menganalisa faktor penyebab anak putus sekolah dan lokakarya pendidikan di desa dengan melakukan musyawarah dan mendiskusikan solusi apa yang bisa dilakukan desa” Jelasnya.
Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan Penyerahan paket kepada Anak Tidak Sekolah (ATS) dimulai dari Paket A, B dan C oleh Pj. Bupati Takalar.
Sukwan